Jujur saja, kalau sudah membicarakan soal obesitas, aku merasa tertampar banget sih. Karena aku sendiri, suami dan anak ku sudah termasuk dalam kategori obesitas. Dan awalnya aku gak peduli atau gak mau tahu info tentang obesitas. Karena menurutku itu akan membuat aku jadi semakin khawatir.
Tapi kalau kita bersikap cuek atau tidak peduli, merasa ini bukan masalah penting dalam hidup, apa yang akan terjadi nanti kedepannya. Bagaimana masa depan keluarga ku nanti. Sementara sudah banyak contohnya, akibat fatal yang bakal terjadi, yang disebabkan oleh obesitas.
Baiklah mumpung bulan ini bertepatan dengan Hari Gizi Nasional yang ke 62 tahun 2022, maka aku akan membahas atau sedikit memberikan info penting, bagaimana cara mencegah resiko obesitas dan stunting, sebagai pembelajaran juga untuk diri sendiri dan keluarga ku.
Beberapa hari yang lalu tepatnya pada tanggal 17 Februari 2022, aku berkesempatan mengikuti Webinar Hari Gizi Nasional yang bertema "Kolaborasi Asyik Cegah Risiko Obesitas". Webinar HGN ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI.
Ada beberapa narasumber yang dihadirkan untuk mengisi sesi Talkshow tentang pola hidup sehat, yaitu :
- Melinda Mastan, S.Gz sebagai Grants Officer Tanoto Foundation
- Eriana Asri, MPH sebagai Nutrition International
- Nazhif Gifari, S.Gz, M.Si dari Universitas Esa Unggul
- Ni Putu Desy Aryantini, Ph.D dari PT. Yakult Indonesia Persada
Menurut Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI yaitu Dr. Dhian Probhoyekti, SKM, MA.
"Permasalah tentang gizi buruk yang akan mengakibatkan stunting dan obesitas pada anak ini, bukan saja terjadi di Indonesia, melainkan masalah ini sudah menjadi permasalah secara global, karena hampir diseluruh dunia, permasalahn stunting dan obesitas ini sering timbul."
Untuk itu lah aku sangat berterimakasih sekali pada Komunitas Bloggercrony, yang sudah memberikan kesempatan untuk mengikuti webinar Hari Gizi Nasional tersebut. Karena pada kesempatan ini lah aku jadi bisa mengkaji lebih dalam lagi tentang bagaimana kita sebagai orangtua yang memiliki anak usia beranjak remaja, dapat mengetahui info penting tentang pencegahan obesitas pada anak remaja dan pencegahan stunting yang dimulai dari sejak anak dalam kandungan.
Sebagai orangtua tentunya kita tidak akan bisa tinggal diam kan kalau ada sesuatu yang terjadi pada anak-anak kita, baik itu tentang kesehatannya, pendidikannya, dan pergaulan di lingkunganya, yang akan berdampak pada masa depannya. Untuk itu yuk kita tanamkan sejak dini, tentang ilmu-ilmu penting yang kita pelajari dalam hidup kita, pada anak-anak yang dimulai dari mereka sebelum dilahirkan.
Pencegahan Sunting dan Obesitas Pada Anak Sejak Dini
Pengertian dari stunting itu sendiri adalah, terjadinya gagal tumbuh pada anak, yang ditunjukan dengan tinggi badan pendek dan perkembangan intelektual terhambat. Sehingga, dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak pada gangguan metabolik yang meningkatkan risiko terjadinya obesitas, diabetes, stroke, dan jantung.
Namun ibu dan ayah tidak perlu khawatir, karena hal tersebut sangat bisa dicegah, dengan melakukan beberapa upaya yang harus dilakukan oleh ibu, terutama pada saat anak masih berada dalam kandungan dan setelah anak dilahirkan. Pada masa ini yaitu disebut 1000 hari pertama sejak dimulainya ada kehidupan, baik anak di dalam kandungan dan setelah anak dilahirkan.
Dalam hal perbaikan gizi tersebut, akan lebih diarahkan pada gizi seimbang sebagai solusi menurunkan stunting dan mencegah agar kurva atau angka obesitas tidak naik. Akan tetapi, perihal gizi seimbang ini maknanya sangat luas yah, dan berlaku pada semua kelompok usia. Dimulai dari usia balita, remaja, dewasa sampai lansia.
Prakteknya, dalam menerapkan gizi seimbang ini, dilakukan dengan mengkonsumsi aneka ragam makanan yang sehat dan bernutrisi, membiasakan diri dalam perilaku hidup bersih dan sehat, mempertahankan berat badan berada di angka normal dan stabil, serta selalu melakukan aktivitas fisik, yang berlaku untuk semua kelompok usia.
Bagaimana sih menerapkan semua hal tersebut?
Disini aku akan jelaskan poin-poin penting yang didapat dari beberapa narasumber dalam acara webinar Hari Gizi Nasional 2022, Yang tergabung dalam "Kolaborasi Asyik Cegah Risiko Obesitas".
Melinda Mastan, S.Gz sebagai Grants Officer Tanoto Foundation
Narasumber yang pertama ini membahas tentang "Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting".
Kenapa remaja?
Pada saat usia remaja, ada peran penting dalam pencegahan stunting, karena mereka merupakan calon orangtua yang disebut sebagai Agent Of Change di masyarakat.
Selain itu, pendekatan pada usia remaja dalam menerapkan penanganan kasus stunting, pendekatannya berbeda dengan kelompok usia lainnya. Karena kita harus melihat dari nilai dan cara pandang mereka.
Kita harus awali dengan menyusun ide terlebih dahulu dan melakukan ide tersebut, kemudian bicarakan isu yang sedang terjadi, karena mereka sangat peka terhadap isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat terutama isu-isu yang berkembang di dunia sosial media.
Selain itu, di usia remaja ini juga anak-anak mulai mengenali berbagai jenis makanan, yang nutrisinya belum tentu baik buat kesehatan.
Nah dalam hal ini, kita akan sulit menerapkan kebiasaan pola makan sehat, karena semakin maraknya jenis makanan yang disukai mereka.
Untuk itu lah, fokus utama dalam pencegahan stunting dan obesitas ini, yaitu anak remaja. Karena selain obesitas, dampak stunting juga akan terjadi di usia remaja, yang salah satunya ditunjukkan juga dengan berkurangnya kapasitas mental.
Eriana Asri, MPH sebagai Nutrition International
Nah pada narasumber yang kedua ini, orangtua akan merasa sangat terbantu, dengan adanya program gizi remaja Nutrition International, yang terus dikembangkan dari sejak tahun 1015. Dan sekarang program ini berkembang dengan memanfaatkan platform digital sebagai dukungan mereka terhadap program gizi remaja di Indonesia.
Bentuk dukungan mereka ini, dibuktikan yaitu melalui Program "Kursus Gizi Remaja dan Anemia".
Wooowww, hebat yah perkembangan teknologi di jaman ini, karena dengan adanya program ini, maka anak-anak remaja dapat mengembangkan pengetahuannya, khususnya tentang gizi remaja, demi memperbaiki kesehatan mereka dan juga generasi penerus bangsa.
Dan melalui program kursus Gizi Remaja dan Anemia ini, mereka akan mendapat segudang ilmu tentang gizi, dan orangtua tidak perlu mengeluarkan biaya, karena program ini gratis, yang bisa di akses melalui websitenya.
Nazhif Gifari, S.Gz, M.Si dari Universitas Esa Unggul
Informasi yang di dapat pada penjelasan narasumber yang ketiga ini, yaitu lebih ke arah mempraktekan bagaimana caranya untuk mencegah stunting dan obesitas, yang harus kita lakukan dalam keseharian kita yaitu tentang "Gaya Hidup Cerdas, Mencegah Dampak Jangka Panjang Stunting".
Pola yang harus kita terapkan yaitu dengan fokus pada Gaya Hidup Sehat dan Cerdas, melalui perbaikan nutrisi (Nutrition), melakukan aktifitas fisik dan berolahraga (Exercise), tidur cukup dan teratur (Sleep), Kelola Manajemen Stress dan membahagiakan diri sendiri (Fun).
Ni Putu Desy Aryantini, Ph.D dari PT. Yakult Indonesia Persada
Sebagai salah satu produk unggulan Indonesia, PT. Yakult Indonesia Persada juga memberikan dukungan sepenuhnya untuk masyarakat dalam program pencegahan stunting dan obesitas. Salah satu bentuk dukungannya yaitu, dengan selalu mengadakan seminar kesehatan di lingkungan karyawan-karyawannya.
Tujuannya adalah agar karyawannya bisa menerapkan pola hidup sehat untuk dirinya sendiri dan keluarga serta menyebarkan informasi dari hasil seminar tersebut pada masyarakat sekitar. Namun selain itu mereka juga sering membagikan informasi tentang pola hidup sehat pada masyarakat secara langsung melalui sosial media.
Kemudian mereka akan selalu mengikuti perkembangan kebijakan, untuk mempelajari kebutuhan konsumennya dalam menciptakan dan memasarkan produk dalam hal ini mencakup label kemasan dan menjamin keamanan produk.
Baiklah demikian infomarsi yang bisa aku sampaikan, semoga dengan adanya informasi ini, kita menjadi semakin paham dan bisa menerapkannya di dalam kedupan kita dan keluarga serta masyarakat di sekitar kita.