Hallo Semua
Siapa yang setuju dengan pernyataan, “Buku merupakan Jendela Dunia”....
Yups semua orang pasti setuju dengan pernyataan tersebut. Karena memang benar, Buku merupakan petunjuk untuk kita melakukan hal yang tadinya tidak tahu tentang segala sesuatu yang ada di dunia ini, menjadi lebih banyak tahu.
Mengenai hal itu, aku mau cerita sedikit tentang film yang belum lama ini aku tonton. Film ini diambil dari best on true story atau film kisah nyata mengenai seorang anak gadis yang di isolasi atau dikurung di ruang bawah tanah atau basement rumahnya, oleh ayahnya sendiri selama puluhan tahun.
Dan selama disekap selama puluhan tahun tersebut, dia belajar berbagai macam hal yang terjadi pada dirinya sendiri, hanya dari buku yang sudah dipersiapkan oleh ayahnya.
Namun pada tulisan ini, aku tidak akan menceritakan detil cerita dari film tersebut yah, aku hanya ingin mengambil makna dari cerita tersebut, tentang betapa pentingnya membaca buku dan memahami isi dari buku bacaan, yang dapat menjadikan kita sebagai orang yang memiliki wawasan luas dan juga dapat menjadikan kita mengetahui banyak hal tentang kehidupan disekeliling kita.
Apalagi sebagai orangtua yang mempunyai anak, kita harus mau memperkenalkan pentingnya membaca buku, karena buku merupakan bekal untuk anak bertumbuh. Maka sudah menjadi tugas kita untuk menanamkan minat baca pada anak dari sejak usia dini.
Lalu sebagai orangtua juga harus melek digital, karena e-book atau buku online sekarang sudah banyak dan bisa kita manfaatkan dengan mudah.
Jadi rugi banget kalau kita tidak bisa memanfaatkan era digital yang semakin pesat ini kepada anak-anak.
Terlebih setelah kita tahu, bahwa ada banyak aplikasi buku bacaan atau lebih tepatnya perpustakaan online yang bisa kita akses dimana pun dan kapan pun, selama ada jaringan internetnya yah.
Sebagai salah satu contoh yaitu, perpustakaan online Lets Read Indonesia, yang beberapa waktu lalu baru aku ketahui melalui event Blogger Gathering bertema “Buku-Bekal anak Bertumbuh” bersama komunitas Blogger Perempuan Network.
Tentang Let's Read Indonesia Dan The Asia Foundation
Mengenai Let's Read Indonesia ini, dijelaskan lebih detail oleh pembicara pertama pada saat Blogger Gathering, yaitu kak Elsa Agustine sebagai Social Media Development dari The Asia Foundation, dan The Asia Foundation itu sendiri sudah berdiri di Indonesia sejak tahun 1955, dengan membawa program pertamanya yaitu Books For Asia (BFA).
Buku-buku dari The Asia Foundation tersebut dikirim ke Indonesia sebanyak lebih dari 3.5 juta eksemplar. Namun buku-buku tersebut masih menggunakan Bahasa Inggris, jadi menurunkan minat baca pada anak-anak Indonesia karena kendala Bahasa.
Dengan demikian, dibuatlah Lets Read Indonesia yang merupakan suatu aplikasi perpustakaan digital, dimana didalamnya ada banyak buku cerita anak, yang dipersembahan dari komunitas literasi dan juga The Asia Foundation.
Namun aplikasi ini baru bisa di instal menggunakan android, jadi untuk yang menggunakan ios masih dalam proses pembuatan yah. Atau kita juga bisa mengakses Let's Read melalui website
Apa saja yang ada dalam Let's Read?
Ada banyak buku bacaan bergambar dari berbagai negara yang berkontribusi, khusus untuk anak PAUD dan SD kelas rendah. Dan sudah dilengkapi dengan berbagai macam bahasa dari berbagai negara, termasuk Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia seperti, Bahasa Jawa, Bali, Minang, Batak, Sunda dan lain-lain.
Lalu aplikasi ini bisa diunduh dan dicetak serta dapat diakses melalui android juga websitenya. Jadi sangat praktis dan semuanya gratis loh, tentunya bisa berhemat yah untuk ibu-ibu. Dan sumber Let's Read ini berasal dari Book Lab dari beberapa tulisan atau karya dari para penulis dan illustrator serta dari Lokakarya Penerjemah yang sebelumnya sudah diseleksi dengan baik.
Walaupun masih dalam masa pandemi, pengadaan lokakarya tetap berlangsung, namun dilakukan secara digital. Jadi para penulis dan illustrator tergabung dalam Lokakarya Daring untuk pembuatan Buku Anak Digital 2021. Dan untuk donasinya itu sendiri yaitu dari ITB, Unicef, Mizan, KPK, Pelangi dan lain-lain.
Lalu apa saja sih yang boleh atau tidak boleh (do & don't) dalam pengaksesan Let's Read Digital?
Do : Mengunduh, Mencetak dan Membagikan (misalnya untuk keperluan di posyandu atau PAUD), serta kita juga dapat merekam kegiatan membacakan nyaring buku bacaannya untuk kepentingan suatu konten, namun harus menyebutkan nama penulisnya, illustratornya dan penerbitnya.
Don't : Memperjual belikan buku cerita yang ada di Lets Read dalam bentuk PDF atau Cetak), karena sudah ada beberapa marketplace yang menjual buku-bukunya, padahal kita sudah dapat secara gratis dengan hanya mendownload saja atau via website. Lalu merekam tanpa menyebutkan nama penulis, Illustrator dan penerbitnya itu juga tidak boleh yah.
Bagaimana cara menggunakan Lets Read?
Setelah mendownload atau membuka via website, pertama-tama kita bisa pilih kolom bahasa sesuai kebutuhan, dan kolomnya ada dipojok sebelah kiri.
Lalu akan keluar buku-buku cerita yang siap kita pilih atau kalau kita mau mengunduh bisa langsung diunduh melalui websitenya dan bisa dicetak. Tapi kalau di aplikasi tidak bisa dicetak yah, hanya bisa menyimpan dan bisa dibuka pada saat offline saja.
Sebagai orangtua, tentunya kita harus mengenal karakter anak-anak kita sendiri. Ada tipe anak yang memang gemar membaca dan sangat antusias tentang isi cerita dari sebuah buku, namun ada juga tipe anak yang malas membaca, namun lebih tertarik untuk mendengarkan isi cerita dari sebuah buku.
Dan untuk membacakan isi cerita dalam buku, ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Karena ada beberapa arahan atau cara untuk membaca nyaring yang harus kita pahami, agar anak-anak bisa tertarik untuk mendengarkan dan memahami isi cerita dalam buku tersebut.
Nah untuk itu, pada sesi berikut dalam Blogger Gathering tersebut, dihadirkan seorang pembicara yaitu ibu Roosie Setiawan sebagai Founder Reading Bugs, yang akan menjelaskan tentang bagaimana cara untuk Membaca Nyaring dari suatu cerita dalam buku.
Tentang Reading Bugs Dan Read Aloud Indonesia
Reading Bugs adalah sebuah komunitas Read Aloud Indonesia yang berdiri pada tahun 2008. Menurut penuturan ibu Roosie, Reading Bugs terbentuk karena terinspirasi dari sebuah buku The Read Aloud Hand Book. Dan menurut beliau, buku tersebut sangat bagus untuk dibaca, khususnya untuk para orangtua di Indonesia. Kemudian buku tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia serta disebar luaskan.
Namun sayangnya buku tersebut tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang menjadi sasarannya. Untuk itu dibuatlah Reading Bugs yang tergabung dalam komunitas Read Aloud Indonesia.
Ada pun Visi dan misi dari Reading Bugs itu sendiri adalah :
Visi : Membuat anak Indoensia bisa menjadi pembaca sepanjang hayat
Misi : Menjadikan Read Aloud sebagai budaya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
Dan kedua hal tersebut dapat tercapai jika kegiatan Read Aloud dapat dilakukan setiap hari. Dimana sampai saat ini telah tergabung 55 komunitas Read Aloud Indonesia, yang tersebar dari mulai Banda Aceh sampai Manokwari.
Dengan digagasnya komunitas Read Aloud ini, karena kondisi minat baca orang-orang di Indonesia sangat rendah, reading skor-nya ada dilevel terbawah atau berada dilevel 10 terbawah. Jadi sangat disayangkan sekali yah, berlaku juga pada buku Pendidikan mengenai Ilmu Pengetahuan seperti matematikan dan scient.
Maka dengan mengetahui kondisi tersebut, tujuan dari kegiatan komunitas Read Aloud ini, adalah ingin mengajak para orangtua, agar mau meluangkan waktunya, untuk memberikan contoh semangat membaca kepada anak-anaknya.
Salah satunya yaitu dengan kegiatan membacakan nyaring suatu cerita buku yang bisa menarik perhatian anak, untuk bisa mendengarkan cerita sampai selesai, dan anak-anak pun bisa memahami isi cerita dari buku tersebut.
Lalu bagaimana cara membaca nyaring sebagai salah satu kegiatan dari Read Aloud?
Dalam membaca nyaring ada beberapa hal yang harus kita pahami sebelumnya, yaitu :
Berapa menit waktu yang dibutuhkan?
Apa manfaat yang kita dapat?
Apa yang kita rasakan?
Lalu ibu Roosie pun mencontohkan kepada kami semua para blogger yang hadir, dengan membacakan nyaring sebuah cerita dari buku koleksi Read Aloud yang berjudul “Daisy Yang Hebat” karya penulis Leona Ingram, Siya Masuku dan Nozizwe Herero dengan Ilustrator Siya Masuku.
Kesimpulan yang dapat kami ambil setelah mendengarkan cerita ibu Roosie tentang Daisy yang Hebat yaitu :
1. Waktu yang diperlukan kurang lebih sekitar 7 menit
2. Lalu kami ikut menyelami perasaan Daisy, membayangkan jadi Desy atau larut dalam suasana cerita tersebut
3. Dan makna yang terkandung dari cerita tersebut adalah bahwa dengan berusaha dan bersemangat mencapai sesuatu, maka kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkan
2. Lalu kami ikut menyelami perasaan Daisy, membayangkan jadi Desy atau larut dalam suasana cerita tersebut
3. Dan makna yang terkandung dari cerita tersebut adalah bahwa dengan berusaha dan bersemangat mencapai sesuatu, maka kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkan
Kemudian jelas kan yah, ada banyak manfaat yang bisa di rasakan dan diambil sisi positifnya buat anak-anak yang dibangun dari sebuah cerita dalam buku.
Dan dengan membacakan nyaring yang dilakukan oleh orangtua atau guru, maka dapat membangun banyak keterampilan dasar yang penting, memperkenalkan kosakata, memberikan model pembaca yang lancar dan cukup ekspresif, serta membantu anak-anak mengenali apa itu membaca untuk kesenangan.
Namun sayangnya di Indonesia hal-hal tersebut tidak terjadi, maka timbulah banyak remaja yang tidak suka membaca. Lalu akses terhadap buku juga kurang, sehingga anak-anak Indonesia mengalami penurunan pada minat baca.
Oleh sebab itu, dengan dibuatnya Read Aloud, ditujukan untuk menuangkan kemampuan literasi usia dini, dengan mengulas tentang mendengarkan atau menyimak cerita dari suatu buku, mengenali kosakata anak saat berbicara, membaca dan menulis.
Lalu bagaimana mengembangkan Literasi Dini pada anak?
Ada beberapa hal untuk mempelajari Literasi Dini pada anak, yaitu:
1. Kemampuan berbahasa lisan atau bertutur dapat membentuk kecakapan literasi pada anak, sehingga dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi, kemudian mereka juga dapat mengenali suara dan pola dalam bahasa lisan
2. Perbendaharaan kata atau kosakata ditujukan untuk mengenali nama-nama benda, perbuatan, emosi dan peristiwa disekitar mereka
3. Melalui kosakata yang jelas mereka juga dapat memahami materi bacaannya dan dengan kebiasaan membaca maka mereka pun akan mengetahui kosakata yang baru
4. Mengenai minat pada materi cetak, kita harus mengetahui apakah anak-anak tertarik dengan buku, untuk itu anak harus dibiasakan untuk mengeksplor materi cetak, baik dalam bentuk buku, poster atau media lainnya.
5. Jika anak menunjukan minatnya pada suatu buku, maka dia dapat mengembangkan materi dalam buku tersebut.
6. Melalui pengetahuan huruf, anak-anak akan mengenal mengenai bentuk dan bunyi yang berbeda, dan untuk mengembangkan pengenalan huruf ini, yaitu dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan yaitu seperti menyanyi dan bermain
7. Terbentuknya kesadaran fonologis yaitu dapat mengenal bentuk huruf dan bunyi hingga membentuk suatu kata atau kalimat dan berfungsi sebagai dasar untuk membaca
8. Lalu timbul kesadaran terhadap materi cetak yang terlihat dengan menelusuri bacaan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, serta dengan kebiasaan melihat orang-orang disekitarnya membaca buku, maka anak akan memahami bahwa bacaan tersebut memuat materi yang bermakna tertentu
9. Dengan pemahaman materi bacaan, maka anak akan memahami tentang dunia disekitarnya serta mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang disekitarnya.
2. Perbendaharaan kata atau kosakata ditujukan untuk mengenali nama-nama benda, perbuatan, emosi dan peristiwa disekitar mereka
3. Melalui kosakata yang jelas mereka juga dapat memahami materi bacaannya dan dengan kebiasaan membaca maka mereka pun akan mengetahui kosakata yang baru
4. Mengenai minat pada materi cetak, kita harus mengetahui apakah anak-anak tertarik dengan buku, untuk itu anak harus dibiasakan untuk mengeksplor materi cetak, baik dalam bentuk buku, poster atau media lainnya.
5. Jika anak menunjukan minatnya pada suatu buku, maka dia dapat mengembangkan materi dalam buku tersebut.
6. Melalui pengetahuan huruf, anak-anak akan mengenal mengenai bentuk dan bunyi yang berbeda, dan untuk mengembangkan pengenalan huruf ini, yaitu dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan yaitu seperti menyanyi dan bermain
7. Terbentuknya kesadaran fonologis yaitu dapat mengenal bentuk huruf dan bunyi hingga membentuk suatu kata atau kalimat dan berfungsi sebagai dasar untuk membaca
8. Lalu timbul kesadaran terhadap materi cetak yang terlihat dengan menelusuri bacaan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, serta dengan kebiasaan melihat orang-orang disekitarnya membaca buku, maka anak akan memahami bahwa bacaan tersebut memuat materi yang bermakna tertentu
9. Dengan pemahaman materi bacaan, maka anak akan memahami tentang dunia disekitarnya serta mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang disekitarnya.
Lalu bagaimana cara membacakan nyaring pada anak usia dini?
Untuk membacakan nyaring kita harus menyimak jembatan 3 kompetensi berbahasa, yaitu :
1. Melalui Intonasi dan Irama, agar bacaan dapat dengan mudah dipahami, meningkatkan konsentrasi agar anak mudah menyimak, dan menarik minat pada bacaan
2. Adanya Interaksi, agar dapat meningkatkan kepercayaan diri, rasa nyaman dan dapat memotivasi untuk belajar.
Sedangkan kalau dilihat dari ilmu Liguistik, maka akan ada istilah Gestural, Aural, Visual dan Spasial, yang dapat menimbulkan terjadinya pembelajaran secara otentik, menyenangkan, menarik, terdiferensiasi dan natural.
Baiklah dengan adanya info penting dan bermanfaat diatas, semoga dapat menjadi acuan untuk kita para orangtua dalam menerapkan minat baca pada anak-anak, dengan memberikan contoh yang ditimbulkan dari diri kita sendiri, agar anak-anak pun mempunyai minat yang baik terhadap buku-buku bacaan.
Untuk mengetahui info lebih detail mengenai Let's Read dan komunitas Read Aloud, kita bisa langsung akses melalui websitenya serta social medianya, yaitu :
Instagram : @letsread.indonesia dan @readaloudindonesia
Twitter : @letsread_id
0 komentar:
Posting Komentar