Mantan Terindah?
Emang ada yah, yang merasa punya mantan terindah. Bukan kah biasanya kalau mantan itu identik dengan perasaan kecewa dan tersakiti. Eh dalem banget gak sih nih maksudnya, ada pengalaman pribadi sepertinya, haha.
Emang ada yah, yang merasa punya mantan terindah. Bukan kah biasanya kalau mantan itu identik dengan perasaan kecewa dan tersakiti. Eh dalem banget gak sih nih maksudnya, ada pengalaman pribadi sepertinya, haha.
Tapi itu menurut aku loh yah, entahlah kalau memang menurut kalian ada yang merasa kalau mantannya itu adalah mantan terindah kalian. Karena definisi baik buruknya mantan itu kan, tergantung pengalaman masing-masing.
Bila ada yang menganggap akhir cerita kisah cintanya itu manis, ya mungkin sang mantan itu indah buat kamu. Tapi bila kisah cintanya harus berakhir dengan perasaan kecewa, berarti tidak ada istilah mantan terindah buat kalian. Setuju gak sih?
Nah jadi, ngomong-ngomong soal mantan, aku sih tidak berniat untuk mengingat-ingat atau membahas cerita lama tentang mantanku loh yah, tapi disini aku akan sedikit membahas tentang tayangan film terbaru bergenre romantis, atau lebih tepatnya sih komedi romantis.
Film ini berjudul "Toko Barang Mantan", dan aku mendapat kesempatan dari Indonesia Social Blogpreuneur (ISB) dan MNC Picture, untuk nonton pada saat Press Screeningnya beberapa hari yang lalu.
Tapi sebelum masuk ke cerita, aku akan mengungkapkan pendapatku dulu tentang film ini.
Film ini berjudul "Toko Barang Mantan", dan aku mendapat kesempatan dari Indonesia Social Blogpreuneur (ISB) dan MNC Picture, untuk nonton pada saat Press Screeningnya beberapa hari yang lalu.
Tapi sebelum masuk ke cerita, aku akan mengungkapkan pendapatku dulu tentang film ini.
Pandanganku Tentang Film “Toko Barang Mantan”
Jadi menurutku, Reza Rahadian yang berperan sebagai Tristan, mempunyai karakter yang cukup kuat, dan bisa membawa kita terhanyut dengan banyolan romantisnya pada sang mantan kekasihnya yaitu Laras, yang di perankan oleh Marsha Timothy.
Namun disisi lain aku pun merasa ada sedikit perasaan bingung campur jengkel. Kenapa si mantannya ini (Laras) ko malah hadir disaat dia akan menikah. Jujur sih kita yang nonton aja bingung, ibaratnya “loe mau nikah, tapi kenapa loe masih nyamperin mantan loe”, ya gak.
Nah tapi, untuk itulah kenapa aku bilang ide kreatif dalam cerita ini bisa disebut diluar nalar. Karena dari mulai ide adanya Toko "jual beli" Barang Mantan, sampai ke kisah cinta yang cukup unik dan dibumbui berbagai macam konflik ini, membuat pikiran kita jadi semakin terbuka, apakah perasaan cinta itu, perlu diungkapkan oleh kata-kata atau tidak sih?
Karena satu hal yang perlu kita ingat, bahwa kalimat sederhana yang paling bisa membuat seseorang bahagia itu adalah ungkapan sayang dan cinta dari pasangannya. Betul gak, betul aja yah?
Lalu bagaimana dengan materi?
Karena katanya, percuma sering bilang cinta kalau si abang gak berduit. Hahaha….
So menurut aku nih, kebahagiaan setiap manusia itu tidak harus selalu diukur dengan besar kecilnya materi. Tapi ada tidaknya cinta dalam suatu hubungan juga perlu dipertegas. Nah loh...!
Okelah sekarang kita langsung masuk ke cerita filmnya aja yah…
Kisah Cinta Dalam Film “Toko Barang Mantan”
Jadi kisah cinta dalam film Toko Barang Mantan ini, hampir sama lah sama kisah kisah cinta dalam film drama romantik lainnya, tapi yang membedakannya disini adalah ada sisi kreatif dalam menuangkan ide ceritanya, seperti yang aku sebutkan diatas yah.
Kisah cinta yang diakhiri dengan “Happy ending or not happy ending”, akan selalu dibumbui dengan perjalanan kisah cinta yang bisa membuat hati kita menjadi baper pada saat menontonnya.
Yesss aku baperan emang orangnya, kenapa? Karena aku selalu menghayati setiap kalimat demi kalimat percakapan dalam adegan film yang aku tonton.
Lanjut ke cerita....
Seorang Tristan yang mempunyai ide kreatif dengan membuka sebuah toko yang unik, bernama “Toko Barang mantan” ini, membuat perasaan orang-orang yang berniat menjual barangnya menjadi "gamang".
Karena saat kita akan menjual barang kenangan dari sang mantan, kita juga harus bersedia untuk menceritakan, kronologis dari barang tersebut.
Nah gokil gak tuh….?
Nah gokil gak tuh….?
Lah udah jelas-jelas kita berniat mau menjual barang “peninggalan” dari sang mantan itu, tujuannya adalah untuk melupakan memori atau kenangan bersama mantan kan. Tapi kalau ujung-ujungnya kita harus ceritain kronologis tentang barang tersebut, bisa-bisa kita malah jadi kangen kan. Eehh…ups.
Berabe gak sih kalau seandainya itu terjadi, sementara kita udah berniat mau move on gitu. Apa bisa, kita gak bakal teringat lagi kisah-kisah manis bareng mantan, apalagi saat si mantan membelikan barang tersebut.
Lagi-lagi justru disinilah sisi kreatifnya diambil, karena kalau kita berniat ingin melupakan kenangan bersama mantan dengan tujuan agar bisa move on, berarti kalau kita gak sanggup menceritakan kronologis si barang tersebut, bisa ketauan kan kalau kita belum bisa move on. Nah nah kan….
Lagi-lagi justru disinilah sisi kreatifnya diambil, karena kalau kita berniat ingin melupakan kenangan bersama mantan dengan tujuan agar bisa move on, berarti kalau kita gak sanggup menceritakan kronologis si barang tersebut, bisa ketauan kan kalau kita belum bisa move on. Nah nah kan….
Terus sampai disini, timbul lah pertanyaan, bagaimana caranya Tristan mengembangkan bisnisnya ini, tanpa harus terkenang kisah cintanya dengan sang mantan yaitu Laras. Apakah Tristan termasuk orang yang belum bisa move on?
Apalagi Laras kembali datang di kehidupan Tristan pada saat Tristan sedang menghadapi kesulitan finansial. Dan Toko Barang Mantan ini pun, terancam bangkrut, karena tokonya mulai sepi pembeli.
Hanya ada beberapa orang saja yang masih setia jadi langganan pembeli di toko tersebut, salah satunya adalah Tante Lita. Hhmm siapa nih Tante Lita?
Apalagi Laras kembali datang di kehidupan Tristan pada saat Tristan sedang menghadapi kesulitan finansial. Dan Toko Barang Mantan ini pun, terancam bangkrut, karena tokonya mulai sepi pembeli.
Hanya ada beberapa orang saja yang masih setia jadi langganan pembeli di toko tersebut, salah satunya adalah Tante Lita. Hhmm siapa nih Tante Lita?
Nah dari sinilah berbagai konflik antara Laras dan Tristan dimulai, karena saat pertemuannya kembali, dimana Tristan mulai tertarik lagi pada Laras, tapi ternyata Laras malah bermaksud mengundang Tristan pada acara pernikahannya. What?
Wow...kebayang kan kagetnya Tristan, haha. Tapi emang dasar Tristan orangnya cool banget, jadi hal itu dia hadapi dengan santai dan malah minta dukungan pada kedua sahabatnya Amel dan Rio, yang diperankan oleh Dea Panendra sebagai Amel dan Ledil Putra sebagai Rio, juga sekaligus jadi partner bisnisnya di Toko Barang Mantan.
Tristan tidak mau pengorbanannya sia-sia, karena demi menjalankan usaha toko tersebut, Tristan memilih berhenti kuliah demi untuk fokus mengurus tokonya. Hal itu lah yang membuat Tristan dan Laras mengakhiri kisah cintanya, karena Tristan dianggap terlalu egois dalam hal ini.
Wow...kebayang kan kagetnya Tristan, haha. Tapi emang dasar Tristan orangnya cool banget, jadi hal itu dia hadapi dengan santai dan malah minta dukungan pada kedua sahabatnya Amel dan Rio, yang diperankan oleh Dea Panendra sebagai Amel dan Ledil Putra sebagai Rio, juga sekaligus jadi partner bisnisnya di Toko Barang Mantan.
Tristan tidak mau pengorbanannya sia-sia, karena demi menjalankan usaha toko tersebut, Tristan memilih berhenti kuliah demi untuk fokus mengurus tokonya. Hal itu lah yang membuat Tristan dan Laras mengakhiri kisah cintanya, karena Tristan dianggap terlalu egois dalam hal ini.
Namun dengan munculnya kembali Laras dikehidupannya, malah menambah semangatnya untuk bisa lebih menyukseskan Tokonya dengan berbagai cara.
Tapi hal itu justru membuat Laras berpendapat, bahwa Tristan tidak pernah berubah dan malah semakin egois. Lalu apa lagi yang diharapkan Laras pada Tristan? Bukankah Laras sudah bertunangan dan akan menikah.
Tapi hal itu justru membuat Laras berpendapat, bahwa Tristan tidak pernah berubah dan malah semakin egois. Lalu apa lagi yang diharapkan Laras pada Tristan? Bukankah Laras sudah bertunangan dan akan menikah.
Nah untuk cerita lengkapnya, mending nonton aja langsung tanggal 20 Februari 2020, di bioskop-bioskop kesayangan kalian, atau di bioskop favorite kalian bersama mantan aja deh yah. Hehe...
Pokoknya buat kalian yang belum bisa move on dari mantan, kayaknya cocok banget deh nonton film ini, karena siapa tau bisa jadi inspirasi buat kalian, apakah kalian akan tetap move on dari mantan atau tidak.
Jadi kesimpulannya adalah, kita tidak bisa selalu memandang bahwa seorang mantan itu akan selalu dianggap negatif selamanya. Ini semua tergantung dari akhir kisah cinta kita bersama mantan dan juga tergantung Sang Maha Pencipta, apakah akan menjodohkan kita lagi bersama mantan, atau tidak.
Karena kalau sudah bicara takdir, tentu tidak akan ada yang menyangka, ya kaaaannn...!
Nah buat yang penasaran banget, yuk simak aja dulu trailernya dibawah ini :
Nah buat yang penasaran banget, yuk simak aja dulu trailernya dibawah ini :