Assalamu’allaikum Wr.Wb
Ketika itu tiba-tiba anakku telfon, dan sangat jelas sekali aku mendengar suara disebrang sana, yang dengan sumringahnya mengabarkan bahwa katanya hari ini “Aku happy sekali mama, karena nilai tahfizku mendapat nilai bagus” dan katanya menjadi salah satu siswa dengan nilai terbaik di kelasnya.
“Ooohh…my god, I’m so happy to my dear….Alhamdulillah sayang, mama bahagia mendengarnya” teriakku saat itu.
Setelah aku menutup telfon, aku merasa terharu mendengar semua itu, karena sebenarnya saat itu aku sedang terkagum dengan keindahan suasana lingkungan Sekolah Insan Cendikia Madani Boarding School Development, yang berada di daerah Ciater, Tangerang Selatan.
Dan sebelum menerima telfon itu, aku memang sedang berfikir, seandainya anakku bisa bersekolah disini. Saat ini, anakku masih duduk dibangku SD kelas 5, dan dari dulu aku memang ngotot untuk mau menyekolahkan anakku di sekolah islam (Madrasah Ibtidaiyah).
Alasannya jelas karena aku sebagai orangtuanya, merasa banyak kekurangan dalam hal mengajarkan tentang ibadah sholat dan mengaji.
Jadi aku menginginkan anakku menjadi anak yang bukan hanya cerdas tapi juga bisa menjaga akhlak keislamannya dan juga bisa menjaga ibadahnya sampai dia besar hingga menjadi orangtua yang berakhlak mulia.
Aaahhh….orangtua mana sih yang tidak mengharapkan anaknya seperti itu, semua orangtua pastinya akan berharap seperti itu, iya kan.
Nah untuk itulah, disini aku akan banyak bercerita tentang Sekolah Insan Cendikia Madani (ICM) ini. Dan alasan, kenapa aku langsung tertarik dan berangan-angan untuk menyekolahkan anakku disini. Semua berawal saat aku diundang untuk menghadiri sharing session bersama Presiden Direktur Utama sekaligus Ketua Yayasan Edukasi Sejahtera yaitu bapak Alimar Holide dan juga segenap pimpinan di sekolah ICM tersebut.
Dari mulai memasuki halaman depannya saja, hatiku sudah langsung merasa sejuk dan nyaman, saat menikmati pemandangan dilahan yang luasnya hingga 12 Hektar ini.
Sekolah islam Boarding School (sekolah asrama) yang beralamatkan di Jl. Ciater Raya, Maruga Ciater, Serpong, Tangerang Selatan ini, merupakan sekolah islam yang memiliki lahan terluas dan menjadi salah satu sekolah islam yang sudah memiliki status Terakreditasi-A dari Badan Akreditas Nasional Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dari sejak tahun 2013.
Dengan memiliki status Terakreditas-A tersebut, maka bisa dikategorikan bahwa sekolah ICM ini memiliki infrastruktur dan suprastruktur pendidikan yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
Ini berarti dari mulai ruang belajar, fasilitas sekolah, kualitas dan jumlah guru, kuantitas siswa serta kurikulum Cambridge yang dikonfigurasi dengan kurikulum pendidikan islamnya, semua sudah berada diatas standarisasi sekolah yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
Kurikulum Cambridge Standar International
Tujuan diterapkannya Kurikulum Cambridge standar International di Sekolah Insan Cendikia Madani ini, adalah untuk dapat memiliki reputasi yang telah teruji dan memberikan pembekalan bagi para siswa alumni saat mengikuti ujian masuk universitas, mencari pekerjaan dan kehidupan setelah selesai sekolah.
Dan kemitraan ICM dengan kurikulum Cambridge telah memberikan akses untuk sumber daya dan peluang berkelas dunia bagi para alumninya. Selain itu, dengan menerapkan kurikulum Cambridge ini, maka sekolah islam tersebut mendapat pengakuan internasional, sehingga memudahkan jalan untuk para siswa alumni yang ingin melanjutkan pendidikan mereka hingga ke Luar Negeri.
Nah ini lah yang menjadi fokus utama ku, sebagai salah satu orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah ICM ini. Seperti yang dituturkan oleh bapak Bambang Eko Nugroho sebagai Direktur Akademik Insan Cendikia Madani, atau yang kerap disapa bapak Eko.
Beliau menjelaskan bahwa ada banyak alumni siswa Insan Cendikia Madani yang sudah melanjutkan sekolah sampai ke Luar Negeri. Ada siswa yang kini sudah menjadi pemuda yang paling aktif di Tokyo dan juga ada siswa yang di terima di 7 Universitas di Jerman dengan jurusan Informatika.
Sebaran Alumni Sampai Ke Luar Negeri
Cerita singkatnya, siswa itu bernama Avo Avecienna putra dari seorang Senator asal Sulawesi Selatan yaitu bapak Iqbal Parewangi. Sang ayah bercerita, kalau Jerman adalah negara kedua Profesor BJ Habibie menuntut ilmu, dan beliau adalah seorang tokoh yang ber-IQ tertinggi dalam sejarah demokrasi dunia.
Namun kini putranya pun diterima di 7 Universitas Teknologi di Jerman. Surat kelulusan yang pertama datang dari Technologie Universitat (TU) Kaizerslautern pada 22 Juli 2019, kemudian disusul surat yang kedua tanggal 25 Juli 2019 dari LMU Munchen dan Karsruher Institute Fur Technologie (KIT).
Tiga hari berikutnya kemudian tanggal 28 Juli 2019, datang lagi surat panggilan wawancara kelulusan dari Technologie Universitat (TU) Munchen, karena sejak awal Avo mengincar LMU Munchen sebagai prioritas utama.
Tidak sampai disitu, Avo juga dinyatakan lulus di TU Darmstadt dan TU Berlin, yang kemudian diakhiri dengan surat kelulusan dari TU Dresden sehari sebelum melaksanakan Haji Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Agustus 2019.
MasyaAllah....jujur saja aku merinding membaca penuturan seorang ayah dari siswa tercerdas lulusan sekolah Insan Cendikia Madani tersebut. Jadi sudah sangat jelas mengenai kualitas pendidikan di sekolah ini yah, yang digambarkan oleh keberhasilan para siswa alumni yang kini sudah melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi Negeri baik dalam maupun Luar Negeri.
Selain Avo, juga ada salah satu siswa alumni lagi yang di terima di Sudan, yang sampai sekarang masih di monitor oleh pihak ICM. Anak itu bercerita bahwa pada saat mengikuti tes awal, dia sudah langsung diterima di Universitas tanpa harus mengikuti tes bahasa Arab.
Lalu saat aku bertanya kepada bapak Dani selaku Kepala Sekolah siswa SMA, tentang berapa banyak siswa Alumni yang sudah melanjutkan sekolah ke Luar Negeri dan memiliki prestasi disana, selain yang sudah di ceritakan oleh bapak Eko.
Bapak Dani hanya menjawab, “Buat kami pihak ICM, prestasi siswa yang terbaik adalah saat siswa tersebut sudah bisa memanage dirinya sendiri”.
Nah dari situ lah aku pun mulai terkagum dan akhirnya sampai berangan-angan untuk menyekolahkan anakku di sekolah ICM ini. Betapa tidak, karena mengajarkan kemandirian pada anakku sendiri itu cukup sulit sampai detik ini.
Tapi para guru yang sudah dipercaya di sekolah ICM ini, memang diberi arahan untuk bisa mengajarkan kemandirian pada anak didiknya, sampai anak tersebut bisa berdiri sendiri dan memiliki keyakinan akan kemampuannya, dimana pun mereka berada.
Melanjutkan penjelasan dari bapak Dani, bahwa selain melanjutkan sekolah sampai ke Luar Negeri. Di sekolah ICM ini juga telah melahirkan para alumni sebanyak 70% masuk ke Perguruan Tinggi Negeri seperti UI, ITB, IPB, UGM, UNPAD, UNHAS, Universitas Brawijaya, Universitas Trisakti dan Bali International Flight Academy (PILOT), kemudian sisanya terpilih di Universitas International atau Luar negeri.
Pada tahun 2014, alumni ICM yang berprestasi baik siswa SMP maupun SMA yang mempunyai nilai diatas rata-rata 9,5 dan 9,8. Ditawari beasiswa penuh oleh Universitas Indonesia (UI) dan Nanyang Technological University (NTU), di Singapura.
Dan alumni SMP ICM bahkan ada yang mendapat tawaran beasiswa untuk melanjutkan studi di Science Academy Of Korea Advance Institute Of Science And Technology (KAIST).
Tentunya semua itu tidak lepas dari peran para guru di sekolah islam Insan Cendikia Madani. Anak didik yang luar biasa tersebut, hanya bisa dilahirkan oleh pendidik yang hebat. Karena sebagai lembaga pendidikan sekolah berkonsep asrama (Boarding School), ICM concern merekrut tenaga pendidik yang berkualitas, melalui penyeleksian yang cukup ketat, dengan standarisasi serta fokus pada kompetensi khusus, yang nantinya akan menciptakan siswa yang bertalenta.
Para guru yang terpilih untuk mendidik para siswa di sekolah ICM, merupakan lulusan kampus-kampus terbaik di Indonesia, yaitu dari ITB, IPB, UI, UGM, UPI, UNJ. Begitu pun juga dengan guru asramanya, yang merupakan pendidik berkualitas seperti Gontor, LIPIA, dan alumni Timur Tengah.
Ruang Lingkup Sekolah Insan Cendikia Madani
Seperti yang sudah aku ceritakan diatas, ketertarikan ku pada sekolah ICM ini berawal dari suasana lingkungannya yang nyaman dan tentram, dan itu terbukti dengan fasilitas-fasilitas yang tersedia disini. Fasilitasnya sangat lengkap, dimulai dari ruangan kelas dan ruang bermain Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK), yang dilengkapi fasilitas taman bermain dan kolam renang.
Kemudian untuk fasilitas siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diwajibkan mondok (boarding school), tersedia gedung asrama yang dibagi menjadi beberapa blok dan tentunya dibuat terpisah antara asrama putra dan putri.
Selain asramanya yang terpisah, kantin untuk para siswa putra dan putri pun dibuat terpisah. Dan diatas kantin putra tersedia perpustakaan, serta diatas kantin putri tersedia ruangan laboratorium. Serta tentunya juga ada 2 kolam renang standar olimpade yang dibuat terpisah juga, untuk putra dan putri siswa Insan Cendikia Madani tersebut.
Nah jadi untuk para orangtua seperti kita, tentunya tidak perlu khawatir mengenai anak-anaknya yang boarding school dan belajar disana. Karena dalam satu kelas terdapat 2 orang wali kelas, laki-laki dan perempuan. Jadi tentunya di dalam kelas pun mereka akan dibimbing dengan masing-masing muhrimnya.
Fasilitas Lainnya
Nah untuk yang satu ini, disinilah yang aku anggap keunikannya. Selain ada tersedia Masjid Nurul Izzah yang cukup megah dan luas, juga ada fasilitas ICM Mart yang menyediakan kebutuhan para siswa.
Dan yang lebih uniknya lagi di sekolah ICM ini, semua siswa tentunya tidak akan merasa bosan dengan suasana alam dan pemandangan yang itu-itu saja, mengingat keseharian mereka berada dilingkungan yang sama.
Karena disana terdapat adanya taman Edupark dan Minizoo, yang menyediakan puluhan ekor Rusa. Dan belum lama ini juga ditambah 2 ekor Domba hias yang telah memenangkan kontes. Serta juga karena air tanahnya yang melimpah, maka dibuatlah kolam ikan hias dan ikan Lele yang dibudidayakan.
Letaknya berada disamping kanan dan kiri jalan, dekat dengan kawasan kantin dan asrama siswa putra dan putri.
Tujuan dibuatnya taman Minizoo dan Edupark tersebut adalah untuk dijadikan media belajar para siswa tentang Hidrologi, Sistem Pengairan, Ekosistem air dan lain sebagainya.
Selain itu juga ada taman-taman bunga yang indah serta kebun budidaya Buah Naga dan Pisang. Nah wow banget kan, tak henti-hentinya aku berdecak kagum mengenai Sekolah ICM ini.
Untuk itu suatu hari nanti, jika masih ada umur panjang, dan diberi kesehatan, serta rejeki yang cukup. In Sha Allah, aku berniat akan menyekolahkan anakku di Sekolah Insan Cendikia Madani ini dan semoga Allah SWT mengabulkan niatanku ini. Aamiin…Aamiin Ya Robbal Allamiin.
Ketika itu tiba-tiba anakku telfon, dan sangat jelas sekali aku mendengar suara disebrang sana, yang dengan sumringahnya mengabarkan bahwa katanya hari ini “Aku happy sekali mama, karena nilai tahfizku mendapat nilai bagus” dan katanya menjadi salah satu siswa dengan nilai terbaik di kelasnya.
“Ooohh…my god, I’m so happy to my dear….Alhamdulillah sayang, mama bahagia mendengarnya” teriakku saat itu.
Setelah aku menutup telfon, aku merasa terharu mendengar semua itu, karena sebenarnya saat itu aku sedang terkagum dengan keindahan suasana lingkungan Sekolah Insan Cendikia Madani Boarding School Development, yang berada di daerah Ciater, Tangerang Selatan.
![]() |
Insan Cendikia Madani Boarding School (dok.pri) |
Dan sebelum menerima telfon itu, aku memang sedang berfikir, seandainya anakku bisa bersekolah disini. Saat ini, anakku masih duduk dibangku SD kelas 5, dan dari dulu aku memang ngotot untuk mau menyekolahkan anakku di sekolah islam (Madrasah Ibtidaiyah).
Alasannya jelas karena aku sebagai orangtuanya, merasa banyak kekurangan dalam hal mengajarkan tentang ibadah sholat dan mengaji.
Jadi aku menginginkan anakku menjadi anak yang bukan hanya cerdas tapi juga bisa menjaga akhlak keislamannya dan juga bisa menjaga ibadahnya sampai dia besar hingga menjadi orangtua yang berakhlak mulia.
Aaahhh….orangtua mana sih yang tidak mengharapkan anaknya seperti itu, semua orangtua pastinya akan berharap seperti itu, iya kan.
Nah untuk itulah, disini aku akan banyak bercerita tentang Sekolah Insan Cendikia Madani (ICM) ini. Dan alasan, kenapa aku langsung tertarik dan berangan-angan untuk menyekolahkan anakku disini. Semua berawal saat aku diundang untuk menghadiri sharing session bersama Presiden Direktur Utama sekaligus Ketua Yayasan Edukasi Sejahtera yaitu bapak Alimar Holide dan juga segenap pimpinan di sekolah ICM tersebut.
Dari mulai memasuki halaman depannya saja, hatiku sudah langsung merasa sejuk dan nyaman, saat menikmati pemandangan dilahan yang luasnya hingga 12 Hektar ini.
![]() |
Salah satu Gedung Kelas SMP atau SMA Sekolah ICM (dok.IG @ic_madani) |
Sekolah islam Boarding School (sekolah asrama) yang beralamatkan di Jl. Ciater Raya, Maruga Ciater, Serpong, Tangerang Selatan ini, merupakan sekolah islam yang memiliki lahan terluas dan menjadi salah satu sekolah islam yang sudah memiliki status Terakreditasi-A dari Badan Akreditas Nasional Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dari sejak tahun 2013.
Dengan memiliki status Terakreditas-A tersebut, maka bisa dikategorikan bahwa sekolah ICM ini memiliki infrastruktur dan suprastruktur pendidikan yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
Ini berarti dari mulai ruang belajar, fasilitas sekolah, kualitas dan jumlah guru, kuantitas siswa serta kurikulum Cambridge yang dikonfigurasi dengan kurikulum pendidikan islamnya, semua sudah berada diatas standarisasi sekolah yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
Kurikulum Cambridge Standar International
Tujuan diterapkannya Kurikulum Cambridge standar International di Sekolah Insan Cendikia Madani ini, adalah untuk dapat memiliki reputasi yang telah teruji dan memberikan pembekalan bagi para siswa alumni saat mengikuti ujian masuk universitas, mencari pekerjaan dan kehidupan setelah selesai sekolah.
Dan kemitraan ICM dengan kurikulum Cambridge telah memberikan akses untuk sumber daya dan peluang berkelas dunia bagi para alumninya. Selain itu, dengan menerapkan kurikulum Cambridge ini, maka sekolah islam tersebut mendapat pengakuan internasional, sehingga memudahkan jalan untuk para siswa alumni yang ingin melanjutkan pendidikan mereka hingga ke Luar Negeri.
Nah ini lah yang menjadi fokus utama ku, sebagai salah satu orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah ICM ini. Seperti yang dituturkan oleh bapak Bambang Eko Nugroho sebagai Direktur Akademik Insan Cendikia Madani, atau yang kerap disapa bapak Eko.
![]() |
Bapak Bambang Eko Nugroho, Direktur Akademik ICM |
Beliau menjelaskan bahwa ada banyak alumni siswa Insan Cendikia Madani yang sudah melanjutkan sekolah sampai ke Luar Negeri. Ada siswa yang kini sudah menjadi pemuda yang paling aktif di Tokyo dan juga ada siswa yang di terima di 7 Universitas di Jerman dengan jurusan Informatika.
Sebaran Alumni Sampai Ke Luar Negeri
Cerita singkatnya, siswa itu bernama Avo Avecienna putra dari seorang Senator asal Sulawesi Selatan yaitu bapak Iqbal Parewangi. Sang ayah bercerita, kalau Jerman adalah negara kedua Profesor BJ Habibie menuntut ilmu, dan beliau adalah seorang tokoh yang ber-IQ tertinggi dalam sejarah demokrasi dunia.
![]() |
Avo Avecienna, siswa ber-IQ tertinggi alumni ICM, yang diterima di 7 Universitas di Jerman (dok.FB:Senator Igbal Parewangi) |
Namun kini putranya pun diterima di 7 Universitas Teknologi di Jerman. Surat kelulusan yang pertama datang dari Technologie Universitat (TU) Kaizerslautern pada 22 Juli 2019, kemudian disusul surat yang kedua tanggal 25 Juli 2019 dari LMU Munchen dan Karsruher Institute Fur Technologie (KIT).
Tiga hari berikutnya kemudian tanggal 28 Juli 2019, datang lagi surat panggilan wawancara kelulusan dari Technologie Universitat (TU) Munchen, karena sejak awal Avo mengincar LMU Munchen sebagai prioritas utama.
Tidak sampai disitu, Avo juga dinyatakan lulus di TU Darmstadt dan TU Berlin, yang kemudian diakhiri dengan surat kelulusan dari TU Dresden sehari sebelum melaksanakan Haji Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Agustus 2019.
MasyaAllah....jujur saja aku merinding membaca penuturan seorang ayah dari siswa tercerdas lulusan sekolah Insan Cendikia Madani tersebut. Jadi sudah sangat jelas mengenai kualitas pendidikan di sekolah ini yah, yang digambarkan oleh keberhasilan para siswa alumni yang kini sudah melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi Negeri baik dalam maupun Luar Negeri.
Selain Avo, juga ada salah satu siswa alumni lagi yang di terima di Sudan, yang sampai sekarang masih di monitor oleh pihak ICM. Anak itu bercerita bahwa pada saat mengikuti tes awal, dia sudah langsung diterima di Universitas tanpa harus mengikuti tes bahasa Arab.
Lalu saat aku bertanya kepada bapak Dani selaku Kepala Sekolah siswa SMA, tentang berapa banyak siswa Alumni yang sudah melanjutkan sekolah ke Luar Negeri dan memiliki prestasi disana, selain yang sudah di ceritakan oleh bapak Eko.
Kepala Sekolah, Kepala Asrama dan tenaga pendidik sekolah ICM (dok.pri) |
Bapak Dani hanya menjawab, “Buat kami pihak ICM, prestasi siswa yang terbaik adalah saat siswa tersebut sudah bisa memanage dirinya sendiri”.
Nah dari situ lah aku pun mulai terkagum dan akhirnya sampai berangan-angan untuk menyekolahkan anakku di sekolah ICM ini. Betapa tidak, karena mengajarkan kemandirian pada anakku sendiri itu cukup sulit sampai detik ini.
Tapi para guru yang sudah dipercaya di sekolah ICM ini, memang diberi arahan untuk bisa mengajarkan kemandirian pada anak didiknya, sampai anak tersebut bisa berdiri sendiri dan memiliki keyakinan akan kemampuannya, dimana pun mereka berada.
Melanjutkan penjelasan dari bapak Dani, bahwa selain melanjutkan sekolah sampai ke Luar Negeri. Di sekolah ICM ini juga telah melahirkan para alumni sebanyak 70% masuk ke Perguruan Tinggi Negeri seperti UI, ITB, IPB, UGM, UNPAD, UNHAS, Universitas Brawijaya, Universitas Trisakti dan Bali International Flight Academy (PILOT), kemudian sisanya terpilih di Universitas International atau Luar negeri.
![]() |
Para Alumni Siswa ICM Lulusan tahun 2019 |
Pada tahun 2014, alumni ICM yang berprestasi baik siswa SMP maupun SMA yang mempunyai nilai diatas rata-rata 9,5 dan 9,8. Ditawari beasiswa penuh oleh Universitas Indonesia (UI) dan Nanyang Technological University (NTU), di Singapura.
Dan alumni SMP ICM bahkan ada yang mendapat tawaran beasiswa untuk melanjutkan studi di Science Academy Of Korea Advance Institute Of Science And Technology (KAIST).
Tentunya semua itu tidak lepas dari peran para guru di sekolah islam Insan Cendikia Madani. Anak didik yang luar biasa tersebut, hanya bisa dilahirkan oleh pendidik yang hebat. Karena sebagai lembaga pendidikan sekolah berkonsep asrama (Boarding School), ICM concern merekrut tenaga pendidik yang berkualitas, melalui penyeleksian yang cukup ketat, dengan standarisasi serta fokus pada kompetensi khusus, yang nantinya akan menciptakan siswa yang bertalenta.
Para guru yang terpilih untuk mendidik para siswa di sekolah ICM, merupakan lulusan kampus-kampus terbaik di Indonesia, yaitu dari ITB, IPB, UI, UGM, UPI, UNJ. Begitu pun juga dengan guru asramanya, yang merupakan pendidik berkualitas seperti Gontor, LIPIA, dan alumni Timur Tengah.
Ruang Lingkup Sekolah Insan Cendikia Madani
Seperti yang sudah aku ceritakan diatas, ketertarikan ku pada sekolah ICM ini berawal dari suasana lingkungannya yang nyaman dan tentram, dan itu terbukti dengan fasilitas-fasilitas yang tersedia disini. Fasilitasnya sangat lengkap, dimulai dari ruangan kelas dan ruang bermain Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK), yang dilengkapi fasilitas taman bermain dan kolam renang.
Kemudian untuk fasilitas siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diwajibkan mondok (boarding school), tersedia gedung asrama yang dibagi menjadi beberapa blok dan tentunya dibuat terpisah antara asrama putra dan putri.
Selain asramanya yang terpisah, kantin untuk para siswa putra dan putri pun dibuat terpisah. Dan diatas kantin putra tersedia perpustakaan, serta diatas kantin putri tersedia ruangan laboratorium. Serta tentunya juga ada 2 kolam renang standar olimpade yang dibuat terpisah juga, untuk putra dan putri siswa Insan Cendikia Madani tersebut.
Nah jadi untuk para orangtua seperti kita, tentunya tidak perlu khawatir mengenai anak-anaknya yang boarding school dan belajar disana. Karena dalam satu kelas terdapat 2 orang wali kelas, laki-laki dan perempuan. Jadi tentunya di dalam kelas pun mereka akan dibimbing dengan masing-masing muhrimnya.
Fasilitas Lainnya
Nah untuk yang satu ini, disinilah yang aku anggap keunikannya. Selain ada tersedia Masjid Nurul Izzah yang cukup megah dan luas, juga ada fasilitas ICM Mart yang menyediakan kebutuhan para siswa.
Dan yang lebih uniknya lagi di sekolah ICM ini, semua siswa tentunya tidak akan merasa bosan dengan suasana alam dan pemandangan yang itu-itu saja, mengingat keseharian mereka berada dilingkungan yang sama.
Karena disana terdapat adanya taman Edupark dan Minizoo, yang menyediakan puluhan ekor Rusa. Dan belum lama ini juga ditambah 2 ekor Domba hias yang telah memenangkan kontes. Serta juga karena air tanahnya yang melimpah, maka dibuatlah kolam ikan hias dan ikan Lele yang dibudidayakan.
Letaknya berada disamping kanan dan kiri jalan, dekat dengan kawasan kantin dan asrama siswa putra dan putri.
Tujuan dibuatnya taman Minizoo dan Edupark tersebut adalah untuk dijadikan media belajar para siswa tentang Hidrologi, Sistem Pengairan, Ekosistem air dan lain sebagainya.
Selain itu juga ada taman-taman bunga yang indah serta kebun budidaya Buah Naga dan Pisang. Nah wow banget kan, tak henti-hentinya aku berdecak kagum mengenai Sekolah ICM ini.
Untuk itu suatu hari nanti, jika masih ada umur panjang, dan diberi kesehatan, serta rejeki yang cukup. In Sha Allah, aku berniat akan menyekolahkan anakku di Sekolah Insan Cendikia Madani ini dan semoga Allah SWT mengabulkan niatanku ini. Aamiin…Aamiin Ya Robbal Allamiin.