Kamis, 02 Mei 2019

Meningkatkan Strategi Promosi Koperasi Melalui Re-Branding Dan Konten Kreatif

Konten kreatif pembuatan vlog atau video youtube saat ini sedang banyak digandrungi anak muda jaman now. Rata-rata anak millenial saat ini lebih mencari berbagai informasi apa pun melalui youtube dari pada, nonton acara-acara di televisi atau berita tentang sesuatu yang viral di televisi, betul gak sih? 


Sumber foto : Pixabay

Pernyataan tersebut didasari oleh, karena hampir semua manusia yang hidup di jaman sekarang ini, bisa saling menyesuaikan diri dengan berbagai kalangan dan usia. Namun memang, ada juga manusia pada generasi sebelumnya yang masih belum bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia saat ini.

Nah oleh sebab itu lah alasan kenapa disetiap institusi yang ingin mengembangkan sayapnya, juga harus berani dan mampu menyesuaikan dengan perkembangannya. Dalam hal ini, sudah banyak institusi pemerintahan yang mulai mengikuti jejak perkembangan jaman dalam dunia digital.

Termasuk perkembangan dunia Koperasi dan UMKM, dimana saat ini sistem kegiatan dalam koperasi sudah banyak perubahan. Salah satunya di dalam koperasi sekarang sudah dibuat aplikasi yang disebut LAMIKRO, yaitu suatu aplikasi Laporan Keuangan yang mudah dan praktis.

Bukan hanya tentang aplikasi Lamikro saja sih, yang sudah sering aku bahas dalam blog aku ini, khususnya tentang perkembangan dunia koperasi jaman now. Aku juga pernah menuliskan tentang sepak terjang para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya dengan melibatkan ribuan anggota koperasi yang disebut Koperasi 212.

Namun sangat disayangkan yah, ternyata menurut informasi yang aku dengar saat menghadiri Forum Grup Diskusi di Gedung Kementerian Koperasi Dan UMKM beberapa waktu yang lalu, ternyata minat masyarakat untuk gabung menjadi anggota koperasi, peningkatannya tidak terlalu signifikan.


Narasumber yang hadir dalam FGD (dok.pri)

Terutama target sasaran keanggotaan koperasi yang mengarah ada anak-anak muda millenial masih sangat kurang ada tanggapan atau perkembangan yang baik. Nah faktor apa sih yang menyebabkan keterlambatan dalam meningkatkan Strategi Promosi Koperasi ini sebenarnya.

Oleh sebab itu dalam Forum diskusi tersebut kami semua membahas lebih dalam tentang “Optimalisasi Social Media Activation”, dengan melibatkan beberapa anak-anak muda yang hadir disana, beserta para awak media dan Blogger. Dan disini aku merasa beruntung sekali menjadi salah satu Blogger yang diberi kesempatan untuk hadir oleh Mitra Branding Communication atau Indoblognet.

Dalam diskusi tersebut telah hadir 3 orang pembicara, yaitu :

  1. Bapak Agus Rahman sebagai Asdep Penyuluhan Koperasi
  2. Bapak Pendi Yusuf Muchtar sebagai Ketua Umum KOPINDO
  3. Bapak Abdalla Gifar Abisena sebagai Konten Kreator Dewan Film Kota Bandung

Nah dari informasi ketiga pembicara tersebut, kita membahas mengenai strategi apa saja sih yang harus dilakukan, agar perkembangan keanggotaan dalam koperasi semakin meningkat.


Bapak Agus Rahman (dok.pri)

Menurut informasi yang aku terima dari Bapak Agus Rahman, yang mengatakan bahwa ada 2 faktor yang mendasari kondisi perkembangan koperasi saat ini, yaitu :

Faktor Eksternal yang meliputi : Digital Ekonomi, Startup, Digital teknologi (IT), Inovasi Disruptif, Gen Y (Milenial), Internet, Revolusi Industri 4.0, E-Commers, Internet User sebanyak 143,26 juta pengguna pada tahun 2017 dan lain-lain

Faktor Internal yang meliputi : Koperasi Aktif ada 138 ribu unit, Koperasi Non KSP sebanyak 84.42%, Koperasi Simpan Pinjam sebanyak 15.58%, Regulasi Perkoperasian, Koordinasi lintas K/L, lembaga sertifikasi Profesi (LSP), Integritas vertical atau Horizontal, profesionalisme Manajemen, dana Pendidikan minim, Publikasi Kurang serta Brench Marketing sedikit.

Dari data diatas, jika kita perhatikan faktor eksternalnya, maka itu lah yang menjadi sasaran kita dalam meningkatkan strategi promosi koperasi saat ini. Namun pada dasarnya, sebenarnya dalam lingkup koperasi di Indonesia juga sudah memberikan peluang atau dimensi untuk para millenial.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya karakteristik koperasi di Indonesia yang terbagi menjadi 2 ruang, yaitu :

Inspirasi Kreativitas
Dalam hal ini koperasi memberikan ruang bagi anak millenial yang ingin berekspresi melalui kreativitas dan produktivitas, serta mempunyai jiwa kewirausahaan

Digital Cooperative
Sedangkan dalam hal ini, koperasi saat ini bisa memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan bisnisnya, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk pelayanannya kepada para anggota koperasi

Dari kedua karakteristik tersebut, sebenarnya koperasi di Indonesia sudah menunjukkan perkembangannya. Namun kita perlu suatu teknik atau cara yang lebih unik, untuk bisa membawa nama koperasi ini, menjadi sesuatu hal yang diminati atau digandrungi para millenial dan bisa menarik perhatian mereka.

Untuk itu menurut Bapak Pendi Yusuf Muchtar, kita perlu Re-Branding untuk nama koperasi agar menjadi viral di dunia maya, seperti di Sosial Media dan Youtube.


Bapak Pendi Yusuf Muchtar (dok.pri)

Cara Re-Branding Koperasi disini, tentu kita tidak perlu me Re-Branding Koperasi Indonesia (Induk Koperasinya), tapi kita bisa me Re-Branding mulai dari produk-produk dari Koperasi Indonesia, yang tentunya merupakan hal mendasar yang paling dibutuhkan oleh anggota atau calon anggotanya.

Dalam hal ini, KOPINDO merupakan lembaga yang tepat untuk membantu me Re-Branding Koperasi, karena KOPINDO adalah lembaga koperasi yang paling dekat dengan target utamanya yaitu generasi muda atau kalangan enterpreuneur muda, yang bisa membangun generasi baru dalam koperasi.

Dan KOPINDO juga bisa lebih dipercaya oleh anak muda jaman now, oleh karenanya KOPINDO harus bisa memberikan citra diri yang lebih kekinian atau mengerti tentang gaya anak muda jaman sekarang. 

Namun ada beberapa karakteristik target yang harus dipahami, untuk menerapkan sistem Re-Branding koperasi tersebut agar tidak terjadi salah sasaran, yaitu :

  • Karakteristik Gen X (tahun lahir antara 1965-1980), karakter ini mampu beradaptasi, dapat menerima perubahan dengan baik dan tangguh, mempunyai jiwa kemandirian, dan loyal serta pekerja keras
  • Karakteristik Gen Y/Millenial (tahun lahir antara 1981-1994), karakter ini mempunyai pola komunikasi yang sangat terbuka, pengguna sosial media secara fanatik, sangat mudah terpengaruh pada perkembangan teknologi
  • Karakteristik Gen Z (tahun lahir antara 1996-2010), sudah termasuk karakter anak generasi digital yang mahir, multi tasking, mampu berkomunikasi dengan semua kalangan (termasuk dalam berbagai usia) melalui jejaring sosial media, serta bisa bebas berekspresi.

Diantara ketiga karakteristik tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa, Gen Y dan Gen Z lebih bisa berpotensi untuk tertarik dalam sistem ekonomi koperasi, karena kedua Gen tersebut mempunyai semangat yang kuat untuk menjadi Enterpreuneur, atau lebih tepatnya mempunyai jiwa enterpreuneur. 

Dan memang terbukti sih, bahwa saat ini, dijaman yang serba canggih ini, sudah banyak anak-anak muda yang sukses dalam usahanya. Mereka tidak pernah ragu untuk memulai usaha apa pun, dengan cara menunjukkan ke kreatifannya.

Hhhmm, sepertinya kita para generasi X (contohnya aku), tentu harus mencontoh semangat mereka yah, untuk memulai suatu usaha. Karena jujur saja, aku selalu merasa ragu dan takut setiap mau memulai usaha.

Padahal seharusnya, kita harus mempunyai keyakinan dan jangan merasa takut merugi. Karena kita sebenarnya hanya perlu trik dalam strategi marketingnya.

Nah bagaimana cara untuk mempromosikan strategi marketing yang mereka buat, yaitu dengan membuat berbagai macam promosi untuk disebar ke seluruh sosial media dan youtube. 


Sumber foto : Pixabay

Seperti yang sudah aku jelaskan di paragraph awal kan, bahwa anak-anak millenial yang menjadi target utama untuk meningkatkan keanggotaan  dalam koperasi ini, lebih sering mencari informasi di dua situs tersebut.

Lagi-lagi butuh kerja kreatif juga tentunya dalam mempromosikannya. Nah dalam hal ini, seorang pekerja Konten Kreator Dewan Film Kota Bandung, yaitu Bapak Abdalla Gifar Abisena memberikan penjelasan, bagaimana cara membuat konten kreatif yang unik dan kekinian serta banyak diminati para generasi muda.


Bapak Abdalla Gifar Abisena (dok.pri)

Menurut penjelasan bapak Abdalla, Video adalah salah satu media yang paling tinggi peminatnya di Indonesia. Hasil survey pun menunjukkan bahwa, konsumen multiplayer ada sebanyak 53% menghabiskan waktunya untuk menonton video.

Dan beberapa tahun terakhir ini, para netizen lebih menyukai menonton tayangan video di media sosial. Bahkan di Indonesia saja, bisa mencapai peringkat ke 9 untuk negara yang penduduknya paling lama berinteraksi di sosial media.

Dunia juga memprediksi bahwa, Media Streaming, Live Streaming dan Video Streaming di Internet, angkanya akan semakin meningkat dan berkembang terus, dan hal ini bisa kita buktikan sendiri bahwa saat ini video live streaming semakin banyak beredar di Media Sosial.

Untuk itu lah, maka di dalam kegiatan koperasi juga diperlukan strategi pemasaran yang kreatif dengan membuat video-video yang unik dan bisa diminati para millenial tersebut, untuk membangun dan menguatkan Brand Awareness.


Sumber foto : Pixabay

Tentunya hal ini harus disesuaikan juga dengan perkembangan teknologi dan minat masyarakat generasi muda yang menjadi target sasaran dalam meningkatkan Strategi Promosi Koperasi di Indonesia.

Baiklah semoga dengan adanya informasi ini, para anak muda milenial bisa membantu untuk meningkatkan perekonomian Indonesia melalui Strategi Promosi Koperasi dan UMKM.






0 komentar:

Posting Komentar